SBNpro – Siantar
Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) Sumatera Utara (Sumut) tak setuju dengan pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali diedia. Protespun disampaikan Ketua dan Sekretaris FWCI Sumut,Yeyen Sitohang dan Heru F Sitepu, Kamis (03/09/2020).
Adapun protes itu terkait “statement” Menpora di mesia, dengan menyebut, Wing Chun berada dibawah naungan Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia (PB WI). Menporapun diminta FWCI Sumut untuk mencabut pernyataannya tersebut.
“Pernyataan itu sangat-sangat jelas menunjukkan bahwa Pak Menpora yang terhormat, tidak mengenal sejarah Federasi Wing Chun di Indonesia dengan baik,” tutur Yeyen diamini Heru.
Sebab secara fakta dan bukti-bukti autentik, kata Yeyen, FWCI belum pernah bergabung dan menjadi bagian dari PB WI. “Induk organisasi Wing Chun adalah Ving Tsun Athletic Association yang sudah berdiri sejak 1967,” ungkapnya.
Seluruh kelengkapan data administrasi, sejarah dan bukti, telah diverifikasi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) selaku lembaga independen dan netral yang menaungi seluruh Cabang Olah Raga di Indonesia.
“Hasil verifikasinya, sesuai rapat kerja nasional (Rakernas) KONI Pusat yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 26 Agustus 2020 lalu, FWCI telah dinyatakan lolos menjadi anggota KONI. Tapi kenapa tiba-tiba pernyataan sepihak dari pak Menpora,” sesalnya.
Dampak dari pernyataan Menpora itu, ujar Yeyen, membuat keabsahan FWCI tertunda keberadaannya di KONI, lewat pleno KONI pada 27 Agustus 2020 yang lalu. “Apa dasar pak Menpora mengeluarkan pernyataan itu,” ketusnya.
FWCI Sumut, kata Yeyen, mendesak Menpora untuk mencabut pernyataannya yang merugikan FWCI. “Kita juga berharap agar KONI bersedia meninjau ulang keputusannya dan segera mensahkan FWCI menjadi anggota KONI,” tutup Yeyen didampingi Humas FWCI Sumatera Utara, Ferry Napitupulu.
Editor: Purba
Discussion about this post