SBNpro – Siantar
Dalam tiga tahun terakhir ini, kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) kerap meningkat di Kota Siantar.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Siantar, tahun 2021, ditemukan 35 kasus HIV/AIDS di Kota Siantar. Diantaranya, 26 pria dan 9 wanita.
Kemudian tahun 2022 meningkat 55 kasus. Sehingga, total warga Kota Siantar terjangkit HIV/AIDS sepanjang tahun 2022 sebanyak 90 orang. Terdiri dari 76 laki-laki dan 14 perempuan.
Penularan HIV/AIDS masih terus berkembang, hingga menjadi 121 kasus di tahun 2023 ini. Diantaranya, 90 pria dan 31 wanita.
Meningkatnya kasus HIV/AIDS tersebut, disikapi Ketua Komisi 1 DPRD Kota Siantar, Andika Prayogi Sinaga, Rabu (13/12/2023).
Katanya, peningkatan kasus HIV/AIDS tidak terlepas dari maraknya lokasi hiburan malam yang ada di Kota Siantar. Terutama warung “remang-remang” yang ada di seputaran Terminal Tanjung Pinggir.
Di warung “remang-remang” yang ada di Tanjung Pinggir itu, banyak ditemukan wanita penghibur dari berbagai usia. Apalagi mereka (wanita penghibur), kebanyakan menetap di sana untuk kelangsungan hidup.
Tidak ditampik Andika, tidak diketahui secara jelas, darimana asal usul dari wanita penghibur tersebut. Sehingga tidak diketahui kondisinya. “Kita tidak tahu mereka datang kemari sehat atau tidaknya ataupun membawa virus,” ujarnya, Rabu (13/12/23).
Untuk, Pemko Siantar pun diminta bersikap. Dalam hal ini, Dinas Kesehatan diminta fokus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pihak Puskesmas pun diminta lebih rutin mengunjungi dan melakukan pemeriksaan.
Bukan hanya Dinas Kesehatan, Sat Pol PP juga didesak meningkatkan perannya, guna menekan penularan HIV/AIDS. Dengan lebih intens menggelar razia ke lokasi warung “remang-remang” maupun hiburan malam.
“Terutama kami minta Pemko Siantar melalui Satpol PP dan kepolisian agar rutin melakukan razia. Dimana banyak kita dapati tempat hiburan malam, seperti di Tanjung Pinggir dan beberapa daerah lainnya,” ucapnya.
Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan, Setyorini Silalahi menyebut, telah melakukan Test and Treat, agar Orang Dengan HIV (ODHIV) sesegera mungkin mendapat pengobatan Antiretroviral (ARV), serta viral load tersupresi dan pemeriksaan viral load pada ODHIV.
“Di Kota Pematang Siantar ada 21 layanan. Klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit (RS). Sampai saat ini, pasien yang minum obat ARV sebanyak 445 orang,” sebutnya. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post