SBNpro – Siantar
Tindakan tegas dan terukur yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Simalungun, dengan melakukan upaya penjemputan paksa, Jumat (15/05/2020) yang lalu terhadap pasien positif SARS Corona Virus 2 (SARS Cov2) penyebab Covid-19 di Parapat, dilakukan demi mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat kebanyakan.
Demikian dikatakan Sekretaris GTP2 Covid-19 Simalungun, Mixnon Andreas Simamora yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Simalungun, Sabtu (16/05/2020) di Kota Siantar. “Kalau kita (pemerintah), yang utama keselamatan dan kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Dikatakan Mixnon, tindakan tegas dan terukur melalui upaya penjemputan paksa, dilakukan Gugus Tugas bukan secara tiba-tiba. Melainkan, upaya persuasif terlebih dahulu sudah dilakukan tim Gugus Tugas. Seperti, dengan membawa tokoh agama dan toko masyarakat di Parapat, untuk bernegosiasi dengan pasien positif dan keluarganya.
Namun upaya persuasif itu tidak berhasil. Sehingga, agar upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dapat dilakukan, maka tim Gugus Tugas melakukan tindakan tegas dan terukur, membawa pasien positif dengan paksa ke rumah sakit darurat khusus Covid-19 di Simalungun.
Sementara, Juru Bicara (Jubir) GTP2 Covid-19 Simalungun, Akmal Siregar menjelaskan, sebelum dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab, pasien tersebut sudah pernah diisolasi di rumah sakit darurat khusus Covid-19 Simalungun. Hanya saja, ia memaksa untuk keluar (pulang). Lalu dibuat perjanjian, bila hasil swab menyatakan positif, maka pasien itu harus bersedia dirawat dan diisolasi kembali.
Namun setelah hasil tes swab keluar dan ia dinyatakan positif, pasien itu tidak berkenan dibawa tim Gugus Tugas untuk dirawat dan diisolasi. Hingga kemudian, upaya jemput paksapun dilakukan demi menjaga keselamatan rakyat banyak.
Dikatakan Akmal Siregar, pasien itu diisolasi sebelumnya, berawal dari rapid tes yang dilakukan Gugus Tugas terhadap lingkungan salah satu PDP (Pasein Dalam Pengawasan) di Parapat. Dari rapid tes itu, pasien yang kemudian positif hasil swab tersebut, hasil rapid tesnya reaktif ketika itu. Sehingga isolasipun dilakukan saat itu.
Editor: Purba
Discussion about this post