SBNpro.com
Selasa, Mei 20, 2025
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
Home Kolom

Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan

SBNPro.com by SBNPro.com
27/03/2025
A A
Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan
80
SHARES
173
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh
Dhev Fretes Bakkara (Fotografer/Jurnalis)

Di tengah kekecewaan terhadap kondisi bangsa saat ini, sering kali kita mendengar ungkapan “Enak zaman gue to?”, seolah-olah Orde Baru adalah puncak kejayaan yang harus dirindukan.

Nostalgia seperti itu, kerap dipicu oleh ingatan akan harga kebutuhan pokok yang stabil, pembangunan yang tampak nyata, dan situasi yang terlihat lebih tertib. Namun, benarkah semua itu seindah yang dikenang?

“Enak zaman gue to?” Tapi enak untuk siapa?

Mereka yang hidup dalam kepatuhan mungkin merasakan ketenangan, tetapi bagaimana dengan mereka yang bersuara? Bagaimana dengan para aktivis yang diculik dan tak pernah kembali?

Bagaimana dengan media yang dibredel, mahasiswa yang ditindas, dan masyarakat yang hanya boleh bicara sesuai kehendak penguasa?

“Enak zaman gue to?” Tapi dengan harga berapa?

Kemakmuran Orde Baru bukanlah hasil dari kemandirian ekonomi, melainkan dari utang luar negeri yang menggunung dan eksploitasi sumber daya alam yang menguntungkan segelintir elite.

Struktur ekonomi yang dibangun bukan untuk kesejahteraan jangka panjang, melainkan untuk mempertahankan kekuasaan. Ketika krisis ekonomi 1997 melanda, ilusi kemakmuran itu runtuh, meninggalkan kehancuran yang membuktikan betapa rapuhnya sistem yang mereka bangun.

“Enak zaman gue to?” Tapi apa artinya tanpa kebebasan?

Ketertiban yang dibanggakan pada masa itu bukanlah hasil dari keadilan, melainkan dari represi. Kebebasan berbicara dianggap ancaman, kritik dipandang sebagai makar, dan demokrasi hanyalah bayangan yang tak pernah diberi ruang untuk tumbuh.

Negara yang kuat bukanlah negara yang membungkam rakyatnya. Melainkan negara yang memberi mereka ruang untuk berpikir, berbicara, dan menentukan masa depan.

Kini, di era reformasi, kita memang menghadapi tantangan besar. Korupsi masih merajalela, ketimpangan masih terasa, dan demokrasi masih sering diuji. Tetapi setidaknya, kita memiliki peluang untuk memperbaiki, untuk membangun bangsa tanpa ketakutan, dan untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar.

Sejarah bukan hanya kenangan, tetapi pelajaran. Jika kita buta terhadap masa lalu, kita akan kembali mengulang kesalahan yang sama. Bangsa yang besar bukanlah yang hidup dalam romantisme masa lalu. Melainkan yang berani melangkah maju dengan keadilan, kebebasan, dan kesadaran sebagai pondasinya. (*)

 

Tags: demokrasiEnak zaman gue tokebebasanorde baruSoehartotirani
Share32Tweet20Send

Related Posts

Tidak Becus Awasi Proyek Telkom Siantar, Jaksa Tetapkan Pengawas Sebagai Tersangka

15/05/2025

SBNpro - Siantar Jaksa pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar tetapkan Safnil Wizar (SW) selaku pengawas proyek pembangunan Balei (Gedung) Merah...

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

08/05/2025

SBNpro - Siantar Gara-gara Odong-odong beroperasi di Kota Pematangsiantar tanpa mematuhi aturan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo...

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

29/04/2025

SBNpro - Siantar Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) kerap menemukan mie berformalim saat kembali menggelar razia di Kota...

Perkuat Rasa Kebersamaan, Anggota DPRD Sumut Hefriansyah Gelar Halal Bi Halal

Perkuat Rasa Kebersamaan, Anggota DPRD Sumut Hefriansyah Gelar Halal Bi Halal

20/04/2025

SBNpro - Siantar Salah satunya, untuk memperkuat rasa kebersamaan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Dapil...

Miliki Prestasi, Musa Rajeksah Layak Pimpin Kembali DPD Partai Golkar Sumut

Miliki Prestasi, Musa Rajeksah Layak Pimpin Kembali DPD Partai Golkar Sumut

19/04/2025

SBNpro - Siantar Wakil Ketua DPD Partai Golkar Pematangsiantar yang juga Ketua DPK Kosgoro 57 Pematangsiantar, Hendra PH Pardede berharap...

Fokus Desak DPRD Siantar Tuntaskan Kasus Etik Melibatkan Robin Manurung

Fokus Desak DPRD Siantar Tuntaskan Kasus Etik Melibatkan Robin Manurung

18/04/2025

SBNpro - Siantar Forum Komunikasi Alumni Universitas Simalungun (Fokus) desak Pimpinan DPRD Pematangsiantar menuntaskan kasus etik Anggota DPRD Pematangsiantar Robin...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

  • Tidak Becus Awasi Proyek Telkom Siantar, Jaksa Tetapkan Pengawas Sebagai Tersangka

    136 shares
    Share 54 Tweet 34
  • Freddy Damanik, Satu-satunya Kader Gerindra yang Jadi Balon Walikota Siantar

    380 shares
    Share 152 Tweet 95
  • Prasasti dan Pengibaran Merah Putih Pertama di Pematangsiantar

    186 shares
    Share 74 Tweet 47
  • Esron Sudah Diperiksa, Korupsi IMB Gedung Telkom Berpotensi Lahirkan Tersangka Baru

    350 shares
    Share 140 Tweet 88
  • Dishub Siantar Terkesan Jadi Sarang Korupsi, Teranyar Pegawai Dituding Terima Suap Rp 5 Juta

    277 shares
    Share 111 Tweet 69
  • Ini 31 Walikota Siantar Sepanjang Sejarah

    618 shares
    Share 247 Tweet 155
  • Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

    88 shares
    Share 35 Tweet 22
SBNpro.com

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba

Navigate Site

  • Redaksi
  • Privacy
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba