SBNpro – Siantar
Hujan deras di Kota Siantar sejak Selasa malam (09/10/2018), hingga Rabu dini hari (10/10/20108), akibatkan banjir dan longsor di berbagai kecamatan di kota itu.
Sedikitnya terdapat 16 titik banjir dan longsor yang sudah “terdeteksi” aparatur Pemko Siantar. Kebanyakan, titik banjir dan longsor berada di wilayah Kecamatan Siantar Barat.
Banjir Siantar ditahun ini, dampaknya cukup parah. Dua (2) unit rumah semi permanen hanyut dibawa air sungai yang meluap di Jalan Tekukur (bawah), Kelurahan Sipinggol-pinggil, Kecamatan Siantar Barat.
Informasi yang dihimpun dari Kabag Humas dan Protokoler Pemko Siantar, M Hammam Sholeh, kedua rumah yang hanyut itu merupakan rumah tempat tinggal keluarga Anwar dan Rudi Herianto.
Selain memghanyutkan dua unit rumah, sekitar 76 rumah warga terendam air. Kemudian, banjir juga membuat jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki di Jalan MH Sitorus ambruk dihantam luapan air sungai Bah Bolon.
Tidak hanya itu, irigasi di Kelurahan Suka Raja, Kecamatam Siantar Marihat, jebol. Sedangkan di Kampung Gunung, Kelurahan BP Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, tembok penahan alami kerusakan.
Data sementara yang diterima SBNpro.com, dari 76 rumah warga yang terendam air, terbanyak terdapat di Jalan Maluku, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, yakni 50 rumah yang terendam air.
Selanjutnya, 22 unit rumah terendam air terdapat di Jalan Sadum, juga di Kelurahan Bantan. Sedang 4 unit lagi, ada di Jalan Seram gang Hayati, Kelurahan Bantan.
Pemko Berikan Bantuan Medis, Sembako dan Penanggulangan
Kabag Humas dan Protokoler mengatakan, Pemko Siantar saat ini telah menyalurkan berbagai bantuan terhadap korban banjir. Diantaranya, menerjunkan tenaga medis dan “mendrop” obat-obatan ke lokasi korban banjir dan longsor.
Serta, pemerintah, sebut Sholeh, juga telah menyalurkan bantuan sembako. Bahkan pemerintah saat ini sedang menyusun langkah tindak-lanjut, untuk melakukan penanggulangan dan penanganan banjir.
Siang tadi, Pemko Siantar melalui sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya dari Dinas PRKP, Dinas PUPR, Badan Pengelola Keuangan Daerah, Sat Pol PP, BPBD dan sejumlah camat, telah membahas langkah tindak lanjut penanganan banjir dan longsor Siantar.
Sedangkan air yang merendam 76 rumah di 16 titik banjir dan longsor, telah disedot petugas Damkar dari Sat Pol PP, dengan menggunakan alat sedot yang ada di mobil Damkar (Pemadam Kebakaran). Kini air-pun telah surut, ungkap Sholeh.
Pasca banjir, Walikota Siantar, Hefriansyah bersama staf-nya, langsung meninjau lokasi dan korban banjir. Pada kesempatan itu, Walikota juga langusng menyalurkan bantuan sembako kepada korban.
Editor : Purba
Discussion about this post