SBNpro – Siantar
Pasca puting beliung, Pemko Siantar melakukan langkah penanggulangan dan penanganan bencana. Mulai dari pendataan, penyaluran bantuan, membersihkan fasilitas umum dari dampak bencana dan lainnya.
Demikian dikatakan Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, Robert Samosir, Senin (15/08/2022), saat ditemui di kantornya.
Dari validasi data bangunan yang terkena dampak puting beliung yang terjadi pada 6 Agustus 2022 yang lalu, ada 458 bangunan (rumah dan gedung) yang rusak, dengan kategori berat, sedang dan ringan.
“Daerah kecamatan yang paling banyak terkena dampak, Siantar Barat sebanyak 349 rumah yang rusak. Disusul Kecamatan Siantar Utara 81 rumah, dan kecamatan lainnya,” ucap Robert Samosir.
Setelah validasi data, Pemko Siantar telah menyalurkan bantuan rehabilitasi bangunan rumah. Bantuan berupa seng (atap), broti, paku biasa, paku payung untuk seng, serta semen khusus diberikan untuk rumah yang alami kerusakan berat.
Secara simbolis, bantuan disampaikan Plt Walikota Siantar dr Susanti Dewayani SpA kepada 10 KK. “5 KK diserahkan terhadap korban terkena dampak puting beliung di Kecamatan Siantar Barat, dan 5 KK di Siantar Utara,” ujarnya.
Sedangkan untuk korban lainnya, akan diberikan DO (delivery order) oleh BPBD Kota Siantar untuk ditukar ke panglong yang sudah ditentukan. “Bantuan untuk yang lainnya masih berproses,” sebutnya.
Selain itu, Pemko Siantar melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), kata Robert, juga memberikan bantuan terhadap korban yang tertimpa pohon di Jalan Sakti Lubis, saat puting beliung melanda.
“Seluruh biaya perobatan di Rumah Sakit (RS) Tiara, tempat korban dirwat, ditanggung sepenuhnya oleh Pemko Siantar,” tuturnya, lalu menjelaskan, korban saat ini sudah sehat dan telah kembali kerumahnya.
Selanjutnya, BPBD Kota Siantar dimasa bencana menyediakan dan menyalurkan makanan untuk korban terkena dampak bencana, melalui dapur umum yang dibuka 9 – 13 Agustus 2022.
Makanan yang disediakan untuk korban, berupa makan siang dan makan malam. “Untuk makan siang, nasi 750 bungkus dan malam, juga 750 bungkus, selama 5 hari,” katanya.
Lalu, BPBD berkoordinasi dengan PT PLN guna memulihkan jaringan listrik. Serta melakukan evakuasi batang pohon, tiang listrik dan bilboard, agar fasilitas umum dapat kembali dimanfaatkan secara maksimal. Termasuk hari ini pembersihan pohon tumbang di sungai Bah Bolon.
Sementara, atas permintaan warga, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) melakukan pendataan terhadap pohon yang rawan tumbang.
“Pohon yang rawan tumbang tersebut akan dipangkas atau ditebang. Hari ini, pemangkasan akan dilakukan di Jalan Narumonda,” ungkap Robert Samosir. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post