SBNpro – Siantar
Pasca diumumkan ke publik tentang seorang warga Gang Demak, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar, positif terjangkit SARS Corona Virus 2 (SARS Cov2) penyebab Covid-19, keluarga pasien positif Covid-19 dan warga disana turut merasakan dampak sosial maupun ekonomi dari pengumuman tersebut.
Dampak itu semakin terasa, setelah keesokan harinya Tim Medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Siantar melakukan rapid tes massal. Yakni, terhadap 148 warga Gang Demak. Hasil rapid tes, seorang warga reaktif. Warga yang reaktif itu diisolasi di RSU Dr Djasamen Saragih.
Dari penelusuran yang dilakukan SBNpro.com, psikologis warga Gang Demak alami gangguan, selain dampak ekonomi yang mereka rasakan, pasca diumumkan ada pasien positif Covid-19 asal Gang Demak. Tidak sedikit warga disana tidak dapat menerima hasil swab yang diumumkan.
G Daulay salah seorang warga disana mengatakan, warga yang hasil rapid tesnya reaktif dan telah diisolasi, merupakan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Sehingga keluarganya alami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Sedangkan pasien positif Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUP Adam Malik, sebelum sakit, juga merupakan sumber kekuatan ekonomi dikeluarga mereka, sebagai pedagang mie dan pecal keliling. Sehingga keluarga pasien positif itu, juga merasakan dampaknya.
Pun demikian, pemerintah tidak kunjung maksimal dalam memberikan perhatian kepada warga Gang Demak yang terkena dampak Covid-19. Bantuan sembako pasca pasien psoitif dimumkan, belum ada diterima warga.
Bahkan terhadap keluarga yang hasil rapid tesnya reaktif, juga tidak mendapatkan bantuan kebutuhan hidup dari pemerintah, pasca warga yang hasil rapid tesnya reaktif tersebut tak lagi bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Sebab dia diisolasi di RSU Dr Djasamen Saragih.
Hanya saja, ketika hal itu dipertanyakan kepada Pj Sekda Kota Siantar, Kusdianto yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kota Siantar, malah memberikan jawaban yang terkesan “ngaur”.
Atas pertanyaan SBNpro.com, Pj Sekda Kota Siantar menjawab, kalau ia merupakan Ketua 6 di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Siantar. Lalu menyebut, Dandim 0207/Simalungun sebagai Ketua 1, Kapolres Siantar sebagai Ketua 2 dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Siantar sebagai Sekretaris.
“Sore juga, ketua 1 Dandim, & ketua 2 kapolres, aku ketua 6bang &sekretaris BPBD. ..biar nanti juru bicara aja yg jelaskan yaa bang… Mks,” tulis Kusdianto melalui pesan Whatsapp (WA), Jumat (08/05/2020) kepada SBNpro.com.
Kemudian Kusdianto menyebut, Juru Bicara (Jubir) GTP2 Covid-19 Kota Siantar, Daniel Siregar yang akan menjelaskan. Hanya saja, hingga berita ini ditulis, pesan WA dari Daniel Siregar masih “diam”. Hingga penjelasanpun belum didapatkan. Padahal konfirmasi tentang hal yang sama sudah dilayangkan lewat pesan WA kepada Daniel.
Editor: Purba
Discussion about this post