SBNpro.com
Jumat, November 7, 2025
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
Home Simalungun

RHS, Anak Petani yang Ingin Bangun Simalungun, Semoga

SBNPro.com by SBNPro.com
12/09/2020
A A
RHS, Anak Petani yang Ingin Bangun Simalungun, Semoga
124
SHARES
269
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
ADVERTISEMENT

 

SBNpro – Siantar

Radiapoh Hasiholan Sinaga SH yang di kenal dengan panggilan akrab ‘RHS’ merupakan Putra Asli Kabupaten Simalungun, lahir pada 18 Juni 1968 dari pasangan Alm. St. Jahisar Sinaga (gelar Raja Angin) dan Almh. Korlina Br. Saragih.

RHS menempuh pendidikan di SD Negeri 01 Tigarunggu, SMP Negeri Tigarunggu dan Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) di Pamatang Raya dan lulus pada tahun 1988.

Sebagaimana lazimnya anak-anak Petani di kampungnya, RHS sepulang sekolah harus ke ladang membantu kedua orangtua.

Setamat dari SMTP Pematang Raya, RHS harus diperhadapkan dengan pilihan untuk masa depannya. Antara melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang ada di kota-kota besar, pergi merantau mencari kerja atau justru tetap tinggal di kampung menjadi seorang petani.

Karena keterbatasan biaya, RHS akhirnya mencoba pertanian dengan menanam tomat di kampungnya, karena ada bekal pertanian yang dienyamnya selama duduk di bangku Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP) Pematang Raya.

Puji Tuhan, hasil tanamannya berbuah manis, namun disayangkan tidak dibarengi harga jual yang layak, sehingga hasil panen justru merugi karena harga yang merosot

Tak ingin berpangku tangan pada nasib, RHS lantas banting setir bekerja sebagai buruh harian lepas di peternakan ikan deras di Haranggaol, milik DR. Wimson F Purba, seorang pejabat kantor perwakilan PBB di Indonesia, di sana RHS bekerja setengah tahun lebih.

Meski tekun bekerja di peternakan ikan tersebut, namun tak kunjung bisa merubah nasibnya. Saat itu justru Haranggaol ditimpa musibah ikan mas bermatian karena virus.

Alhasil, tahun 1989-1990, RHS pun terpaksa memilih untuk merantau ke Kandis Riau. Berbekal uang Rp13.000 di saku, RHS menumpang Bus Laut Tawar dengan tujuan Pasar Minggu, Kandis, Riau. Dengan biaya ongkos Rp7.500, sehingga RHS hanya memiliki sisa uang Rp5.500 di saku.

Sebulan di Kandis, RHS hidup luntang-lantung, makan terancam dan tidur di gudang kosong atau emperan toko.

Di Kandis rata-rata perantau biasanya bekerja di perusahaan-perusahaan perkebunan yang hendak membuka lahan perkebunan kelapa sawit hingga ke pedalaman Siak.

Karena tidak ada pilihan, RHS pun mencoba keberuntungannya dengan para perantau lainnya. Para pekerja pembukaan lahan tersebut biasanya orang-orang yang bermasalah di kampungnya, dan mereka melarikan diri atau sembunyi dari lawan atau aparat keamanan.

Binatang buas dan perkelahian antar pekerja atau antar kelompok pekerja bisa jadi ancaman jiwa. Ibarat ungkapan, “Hidup Pakai, Mati Dibuang”.

Selama bekerja di Hutan, RHS terserang penyakit Malaria Tropica akut, sehingga RHS hampir menyerah dengan kondisi tubuhnya yang melemah.

Atas saran teman-temannya, RHS pun terpaksa pulang kampung ke Tigarunggu.

Selama di kampung, RHS menjalani perawatan hingga pulih dari sakit yang di deritanya.

Sembari berobat, RHS tetap mencari lowongan pekerjaan. Tahun 1990, RHS mengajukan lamaran ke perusahaan milik DL Sitorus, PT. Torgamba dan puji Tuhan diterima di bagian koperasi simpan pinjam, sekaligus sebagai pekerja di perusahan sawit tersebut.

Selama bekerja di Torgamba, RHS berpindah-pindah antara Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau.

Banyak pengalaman yang ditimbanya, sehingga tahun 1999, akhirnya ia mengundurkan diri dan mencoba berwiraswasta.

Usaha pertama yang di gelutinya adalah koperasi simpan pinjam kecil-kecilan di tempatnya yang baru, yakni Tanjung Pinang di Pulau Bintan, Provinsi Riau (Kepri).

Pelan tapi pasti, usaha yang dijalankannya dengan ketekunan dan kerja keras itupun akhirnya membuahkan hasil dan berkembang pesat.

Dengan adanya perbaikan nasib, RHS pun menikah dengan pujaan hatinya, Ratnawati Br. Sidabutar di tahun 1993 dan dikaruniai tiga anak perempuan dan seorang laki-laki.

Sementara itu usaha koperasi simpan pinjam miliknya mulai berkembang dan cabang-cabangnya melebar hingga ke Pekanbaru.

Berbekal pengalaman kerja selama di Perkebunan sawit, RHS pun mencoba hal baru yaitu berkebun sawit di Riau dan Kalimantan hingga berkembang pesat.

Pada tahun 2007, RHS mengekspansi bisnisnya ke bidang pengembang perumahan (developer/properti) yang mencakup 16 perusahaan yang berkibar di Kota Batam, Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun hingga Pekanbaru, Cikarang (bekasi) dan Sampit (Kalteng).

Sambil menggeluti usaha bisnisnya, RHS memiliki keinginan yang kuat untuk bisa mengeyam pendidikan tinggi, pada tahun 2013, RHS mendaftar ke Fakultas Hukum Universitas Batam dan menyelesaikan bangku perkuliahan tahun 2017.

Setelah sukses di usaha bisnis hingga menjadi Pengusaha Sukses ternama di Kota Batam. RHS mempunyai kerinduan untuk kembali ke kampung halamannya Simalungun, yaitu Membangun kampung halamannya Kabupaten Simalungun makin kuat, dan ingin mengabdi hingga RHS mencalonkan diri menjadi Bupati Kabupaten Simalungun.

Menyadari keinginan suaminya yang kuat untuk membangun Kampung halamannya, sang istri tercinta dengan mantap menyatakan setuju dan mendukung niat tulus dan mulia sang suami untuk memajukan Kabupaten Simalungun. (*)

Share50Tweet31Send

Related Posts

SBNpro - Siantar Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rony Situmorang, menanggapi pernyataan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pematangsiantar, Arri Sembiring, terkait pembangunan Gedung IV Pasar Horas.

Tanggapi Bantahan BPKPD, Rony Situmorang Minta Pemko Siantar Fokus Ajukan Permohonan ke Pemprovsu

05/11/2025

SBNpro - Siantar Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rony Situmorang, tanggapi bantahan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD)...

Bupati Simalungun Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan

Bupati Simalungun Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan

13/10/2025

SBNpro - Simalungun Bupati Simalungun, Dr H Anton Achmad Saragih tinjau langsung lokasi banjir, Minggu 12 Oktober 2025. Disana, orang...

Himapsi Tolak Klaim Tanah Adat di Simalungun oleh Klan Lain

Himapsi Tolak Klaim Tanah Adat di Simalungun oleh Klan Lain

08/10/2025

SBNpro – Siantar Tolak klaim tanah adat oleh klan pendatang di Kabupaten Simalungun semakin menguat. Kali ini penolakan disampaikan intelektual...

Selain Optimalisasi Lahan Tidur, PTPN IV Akan Tetap Pertahankan Kebun Teh di Simalungun

Selain Optimalisasi Lahan Tidur, PTPN IV Akan Tetap Pertahankan Kebun Teh di Simalungun

05/10/2025

SBNpro - Medan PTNP IV sepakat dengan pernyataan Bupati Simalungun H Anton Achmad Saragih tentang kebun teh di Simalungun bukan...

Dengan Karnaval Budaya dan Pameran UMKM, HUT ke 108 Nagori Karang Sari Meriah

Dengan Karnaval Budaya dan Pameran UMKM, HUT ke 108 Nagori Karang Sari Meriah

28/09/2025

SBNpro - Simalungun Perayaan HUT ke 108 Nagori (Desa) Karang Sari, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, meriah, Minggu 28 September...

Tuduhan Gerakan Mahasiswa Terhadap SB di Kejari Simalungun Dinilai Tanpa Dasar

14/09/2025

SBNpro - Simalungun Tuduhan Gerakan Mahasiswa melalui aksi unjuk rasa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun pada 12 September 2025, dinilai...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

    SBNpro.com

    © 2017-2024 SBN Pro

    rotasi barak berita hari ini danau toba

    Navigate Site

    • Redaksi
    • Privacy
    • Pedoman

    Follow Us

    No Result
    View All Result
    • SIANTAR
    • SIMALUNGUN
    • SUMUT
    • NASIONAL
    • KOLOM
    • KESEHATAN
    • KOMUNITAS
    • TEKNOLOGI
    • VIDEO

    © 2017-2024 SBN Pro

    rotasi barak berita hari ini danau toba