Oleh M Gunawan Purba
Sepanjang Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 di Kota Siantar terbentuk sejak bulan Maret 2020 yang lalu, jumlah warga Kota Siantar yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab dengan metode PCR, hingga hari ini, Senin (11/05/2020), sebanyak 7 orang. Tiga orang diantaranya telah dinyatakan sembuh.
Hal itu sesuai informasi yang disajikan GTP2 Covid-19 Kota Siantar yang berhasil dirangkum SBNpro.com sejak Maret 2020 hingga Mei 2020. Baik dari halaman facebook GTP2 Covid-19 Kota Siantar, Jubir GTP2 Covid-19 Kota Siantar dan dari medsos resmi Pemko Siantar. Juga dari pejabat Pemko Siantar lainnya.
Ketiga orang yang sembuh dari Covid-19 itu, sebelumnya dirawat (diisolasi) di RSU Dr Djasamen Saragih, Siantar dan di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Mereka diantaranya FS, warga Kelurahan Naga Pitu, Kecamatan Siantar Martoba, serta SJS dan anaknya, keduanya tinggal di Kelurahan Parhorasan Nauli, Kecamatan Siantar Marihat.
Sehingga saat ini, masih ada 4 warga Kota Siantar yang terpapar (positif) Covid-19. Pasien positif itu masih dirawat di RSU Dr Djasamen Saragih, RS Marta Friska Multatuli, Medan dan RSUP Haji Adam Malik. Sebelum dinyatakan positif, keempatnya berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Pasien positif itu teridiri dari satu warga Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan, dua warga Kelurahan Pahlawan Kecamatan Siantar Timur dan satu warga Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Utara.
Mereka dinyatakan positif, pasca hasil uji swab dikeluarkan pihak Laboratorium Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU). Dimana, oleh pihak laboratorium, hasil swab disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, lalu diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Siantar. Kemudian, hasil uji swab itu diumumkan GTP2 Covid-19 Kota Siantar ke publik, setelah menerima informasi dari Dinas Kesehatan Kota Siantar.
Sedangkan perkembangan dari hasil rapid tes reaktif (positif), lalu masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) dan PDP, jumlahnya cukup banyak. Hanya saja kemudian, setelah dilakukan uji swab dilaboratorium, sebagian besar hasilnya negatif.
Kasus reaktif (positif) rapid tes dan kemudian hasil swabnya negatif dari kategori OTG, sampai hari ini jumlahnya ada 12 orang yang hasil swabnya negatif. Itu tersebar di Kecamatan Siantara Marihat 4 orang, Siantar Simarimbun 2 orang, Siantar Timur 2 orang, Siantar Sitalasari satu orang, Siantar Selatan satu orang, Siantar Utara satu orang dan Siantar Martoba satu orang. Ke 12 orang tersebut telah kembali kerumahnya masing-masing.
Sementara hingga saat ini, ada 3 OTG yang hasil rapid tesnya reaktif dan masih menunggu hasil swab. Sampel uji swab tenggorokan ketiga OTG itu sudah diambil dan dikirim ke laboratorium. Para OTG itu diisolasi di RSU Dr Djasamen Saragih dan RS Tentara.
Dalam hal lainnya, GTP2 Covid-19 Kota Siantar, juga telah melakukan sejumlah upaya pencegahan. Seperti penyemprotan disenfektan disejumlah ruang publik, rumah dan kawasan tempat tinggal warga yang positif Covid-19 serta beberapa pemukiman penduduk.
Kemudian, rapid tes massal, juga telah beberapa kali dilakukan. Seperti terhadap warga Gang Demak Kelurahan Martoba, warga Jalan Palangka Raya Kelurahan Pahlawan dan hari ini rapid tes massal dilakukan di Pematang Kelurahan Simalungun.
Hal lain yang dilakukan Pemko Siantar melalui GTP2 Covid-19 Kota Siantar, berupa penyaluran bantuan bahan pangan kepada warga kurang mampu dan terdampak pandemi Covid-19. Hanya saja, data penerima bantuan bahan pangan dari APBD Kota Siantar tahun 2020 tersebut sebaiknya dilakukan perbaikan.
Hal itu seiring dengan, masih banyak ditemukan warga terdampak pandemi Covid-19 yang belum menerima bantuan. Salah satunya terhadap sejumlah pekerja seni yang menyampaikan aspirasinya melalui media, dan telah menyurati sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada di Kota Siantar.
Sosialisasi Belum Maksimal
Sosialisasi dan anjuran untuk bergerak bersama memutus rantai penyebaran Covid-19 juga telah dilakukan Pemko Siantar melalui GTP2 Covid-19 Kota Siantar. Baik melalui medsos, membagikan brosur, serta himbauan langsung yang dilakukan petugas gabungan Sat Pol PP, Polri dan TNI dibawah kendali GTP2 Covid-19 Kota Siantar.
Hanya saja, hingga saat ini GTP2 Covid-19 Kota Siantar belum memaksimalkan peran serta media cetak, media online maupun media televisi, guna mensosialisasikan program kegiatannya. Terutama melalui iklan layanan publik yang dapat disebarluaskan oleh media konvensional tersebut.
Padahal program GTP2 Covid-19 Kota Siantar, dalam hal sosialisasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, anggarannya ada ditampung, pasca Pemko Siantar melakukan refocusing terhadap APBD Kota Siantar tahun 2020.
Namun hingga saat ini program itu belum dimaksimalkan. Termasuk pendataan program JPS berupa bantuan bahan pangan, juga sosialisasinya belum maksimal. Sehingga tidak sedikit warga yang belum tahu tentang pendataan penerima bantuan dilakukan oleh lembaga apa saja. Baik pendataan untuk bantuan dari APBD Kota Siantar, Kemensos, maupun Pemeintah Provinsi Sumut.
Untuk itu, GTP2 Covid-19 Kota Siantar diharapkan mampu memaksimalkan peran seluruh stakeholder yang ada, agar perang melawan Covid-19 dapat dilakukan dengan maksimal pula. (*)
Discussion about this post