SBNpro – Siantar
Berbagai persiapan telah dilakukan Persesi Siantar guna menghadapi kompetisi Liga 3 Zona Sumut. Sejumlah pemain mumpuni-pun telah didatangkan dari luar daerah.
Bahkan untuk posisi direktur tekhnik, Persesi mendatangkan pelatih berpengalaman dan bertaraf internasional, Raja Isa dari Malaysia. Sedangkan untuk pelatih kepala, Persesi menggaet pelatih PS Tira U 20, Ahmad Zulkifli.
Dari persiapan itu, melalui konprensi pers hari ini, Sabtu (31/08/2019), Persesi Siantar menyatakan siap menghadapi kompetisi Liga 3 Zona Sumut.
Kali ini, ada 25 pemain yang didaftarkan untuk berlaga di Liga 3, yang akan mulai digelar besok, Minggu (01/09/2019) di lapangan Mayjen Marjan Saragih, Kodim 0207/Simalungun.
Pada kompetisi Liga 3 Zona Sumut ini, Persesi berada di pool D bersama kesebelasan Tobasa FC, RBS Padang Sidempuan, Sergei FC, Mandailing Raya FC dan Batak United.
Pada konprensi pers tadi, Chief Exsecutive Officer (CEO) Persesi Siantar, Jonner Binton Silaen menegaskan, tidak ada pemain titipan di Persesi Siantar. Katanya, pemain dipilih dari hasil seleksi. “Jadi ini benar-benar hasil seleksi,” tandas Joner Silaen.
Sementara itu, Asisten Pelatih, Rahmad Zulfikar mengatakan, dalam menghadapi kompetisi Liga 3 Zona Sumut yang akan dimulai besok, kelemahan yang selama ini terlihat saat latihan dan latih tanding, telah dipoles.
Begitu juga dengan kekompakan tim, Rahmad Zulfikar mengatakan kerja sama antar pemain sudah semakin kompak. Begitu juga ketika latihan maupun saat berada di banch, suasananya sudah “enjoy”.
Katanya, Persesi Siantar akan menerapkan formasi “empat tiga tiga” sebagai andalan. Namun formasi itu bisa berubah, tergantung kondisi dan lawan yang akan dihadapi.
“Nyaman ada di Persesi. Bangga bisa jadi pemain Persesi. Karena (berkesempatan) bisa membuat nama kampung halaman (Siantar) baik,” ucap salah satu pemain Persesi Siantar, Ilhamsyah, yang juga Wakil Kapten Tim.
Sementara itu, Manager Persesi, Asner Silalahi menyebutkan, sepak bola merupakan salah satu industri yang menjanjikan, bila dikelola dengan baik. Hanya saja, sebagai industri, klub sepak bola membutuhkan biaya yang sangat besar. Hingga kemudian dapat melahirkan pemain hebat dan berprestasi.
Editor: Purba
Discussion about this post