SBNpro – Siantar
Akhir bulan Mei dan awal Juni 2024, 2 karyawan PTPN IV Regional I Kebun Bangun dibacok, dan sekira 1.600 an tanaman sawit dirusak.
Diduga pelaku pembacokan dan pengrusakan tanaman sawit adalah warga penggarap lahan PTPN IV Regional I (dahulu PTPN III) Kebun Bangun Afdeling IV di Kelurahan Gurilla dan Bah Sorma, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar, Sumatera Utara.
Demikian disampaikan Manager Kebun Bangun PTPN IV Regional I Sunggul Wandi Haloho kepada sejumlah jurnalis di Kantor Afdeling IV Kebun Bangun, Selasa (11/06/2024) didampingi APK Kebun Bangun Irman Sutoyo dan Asisten Afdeling IV Kebun Bangun Irvan Sinaga.
Pada 27 Mei 2024 sore, selepas melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Kota Siantar, sebut Sunggul, warga penggarap lakukan aksi pengrusakan tanaman sawit, dengan cara membacok tanaman dengan senjata tajam.
Pengrusakan tanaman, katanya, berlangsung hingga malam hari. Hingga kemudian, malam hari itu pula, karyawan Kebun Bangun Riduanto Silalahi juga terkena bacokan senjata tajam. “Korban dibacok saat melakukan patroli bersama rekan kerjanya,” ucap Sunggul.
Peristiwa pembacokan itu pun diadukan ke Polres Siantar untuk ditangani secara hukum. Pasca diadukan, satu hari kemudian, tersangka pembacokan ditangkap aparat Polres Siantar,p dan saat ini proses hukumnya sedang berproses.
Sedangkan peristiwa pembacokan ke dua terjadi pada 5 Juni 2024. Kali ini korbannya juga karyawan bernama Kasiono. Kasus pidana pembacokan ini juga telah dilaporkan ke Polres Siantar. Namun tersangkanya belum tertangkap.
Ungkap Sunggul, PTPN IV Regional I Kebun Bangun, pada 5 Juni 2024 tidak ada melakukan pergerakan ke pemukiman warga penggarap. Melainkan hanya melakukan patroli rutin untuk menjaga tanaman, serta berada di pos pos yang ada.
“Karyawan dan Pam Swakarsa tidak ada melakukan pengrusakan tanaman warga,” tandas Sunggul.
Kemudian Manager Kebun Bangun ini juga menegaskan, pihaknya sama sekali tidak ada mengerahkan preman. Melainkan Satpam Kebun Bangun dan Pam Swakarsa yang diberdayakan dari warga sekitar Afdeling IV.
“Kalau kami kerahkan preman, saya pikir sudah habis mereka. Dan gak mungkin personil kami terluka. Jadi, gak ada lah,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, dampak dari pengrusakan tanaman, PTPN IV diperkirakan alami kerugian hingga Rp 230 juta. “Ada 1.600 an pokok yang dirusak pada lahan seluas 6 hektar,” katanya.
Terkait peristiwa pengrusakan tanaman dan pembacokan karyawan, Sunggul menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Kapolres Siantar AKBP Yogen Heroes Baruno yang bergerak cepat mengamankan aset negara, dan melakukan proses hukum.
Informasi lainnya, sebutnya, sejauh ini, PTPN IV Regional I telah memberikan suguh hati (tali asi) kepada penggarap. Yakni, ada 296 KK penggarap yang telah menerima suguh hati. Sedangkan yang tidak menerima sekira 39 KK. (*)
Discussion about this post