SBNpro – Siantar
Front Organisasi Buruh dan Mahasiswa di Kota Siantar, Selasa (01/05/18), gelar unjuk rasa damai, guna memperingati hari buruh sedunia, yang cukup populer dengan istilah may day.
Pada may day kali ini, Front Organisasi Buruh dan Mahasiswa itu, dengan tegas menyatakan menolak tenaga kerja asing (/TKApekerja asing). Karena TKA menjadi salah satu penyebab kemiskinan di negeri ini.
“Masuknya Tenaga Kerja Asing menjadi salah satu faktor yang membuat angka kemiskinan di Indonesia, khususnya Siantar terus meningkat,” ujar Kordinator Aksi Front Organisasi Buruh dan Mahasiswa Siantar, Fransiskus Silalahi saat berorasi.
Front yang memperingati may day ini, berasal dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Sejahtra Indonesia (SBSI) Kota Siantar, DPC F TNP Kabupaten Simalungun, DPC SBSI 92 Siantar serta Eksekutif Kota (EK) Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Siantar.
Kumpulan organisasi itu menuntut pemerintah, agar menghapus Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2015. Kemudian mencabut Perpers Nomor 20 Tahun 2018.
“Sistim ekonomi saat ini memiliki orientasi mencari keuntungan sebesar besarnya dari hasil nilai produksi kaum buruh, sistim kontrak kerja dan outsourching. Ini sebagai pemukul gerakan kaum buruh,” tandas Fransiskus.
Selain itu, pengunjuk rasa juga meminta aparat kepolisian segera menangkap bandar narkoba di Siantar – Simalungun. Karena narkiba sebagai pemicuh bobroknya mental anak bangsa.
Dikatakan, situasi kemiskinan dan pengangguran saat ini melahirkan kesuburan peradaran narkoba, yang rentan merusak generasi.
“Maka dalam aksi ini juga kami minta kepada Kapolres Siantar -Simalungun untuk lebih intens membrantas narkoba. Dengan cara menangkap bandar besar narkoba di Siantar – Simalungun ini,” ucap Frans.
Penulis : Rendi
Editor : Purba
Discussion about this post