SBNpro – Simalungun
Banjir semakin sering melanda sebagian wilayah Kabupaten Simalungun dan Kota Siantar. Seperti di musim penghujan tahun 2020 ini, banjir dan longsor sudah berulang kali terjadi. Bahkan, dampak banjir membuat fasilitas publik rusak dan pemukiman penduduk terendam air bah tersebut.
Tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini mengakibatkan lebih dari 100 rumah warga Nagori (Desa) Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun terendam banjir, Rabu (02/12/2020).
Hujan yang turun sejak kemarin sore hingga malam hari, diduga sebagai pemicuh banjir terjadi, selain diduga karena proyek jalan tol yang ada disana.
Air bah yang merendam pemukiman warga, ketinggiannya mencapai dada orang dewasa. Pasca banjir, pemukiman warga tampak alami kerusakan. Ada yang rusak berat, dan ada juga yang alami rusak ringan. Sedangkan korban jiwa, tidak ada dilaporkan dari peristiwa banjir kemarin.
Pangulu (Kepala Nagori/Desa) Purba Sari, Marshal Saragih menjelaskan, banjir kemarin merupakan banjir terparah, dalam lima puluh tahun terakhir.
“Kali ini banjir di Purba Sari ini luar biasa. Biasanya pun kalau ada hujan yang deras, intensitas tinggi, ya paling paling hanya masuk ke beberapa rumah. Itu pun pertumpahan dari perkebunan bridgestone. Jadi kali ini luar biasa. Jadi kalau dari keterangan-keterangan warga yang diatas sana tahu ada pembangunan tol, itu penyebabnya pembangunan tol yang di Dolok Maraja, karena biasanya air hujan itu lari ke sungai Dolok Maraja,” ujarnya.
Sebut Marshal, saat ini saluran air itu tersekat, karena proyek pembangunan jalan tol. “Tapi sekarang sudah terblokir, tersekat bangunan tol, makanya (air) langsung turun kemari. Dan ini semenjak saya sudah hampir 50 tahun, tidak pernah seperti ini,” ungkapnya.
Katanya, banyak warga yang kehilangan surat atau dokumen penting. Seperti ijazah sekolah, akte kelahiran, BPKB dan lainnya. “Rumah yang tumbang (terbawa arus air) tidak ada. Tapi rumah yang jebol ada. Terutama bagian dapur,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, warga sedang bergotong-royong untuk membersihkan pemukiman warga yang terkena banjir. “Saat ini sedang mulai pembersihan, karena air sudah mulai surut. Jadi belum tahu kali kita dampaknya seperti apa. Tapi saat kita keliling, luar biasa air itu. Tidak seperti biasa biasanya. Kita jalan aja hampir hanyut,” sebutnya lagi. (*)
Editor: Purba
Discussion about this post