SBNpro – Samosir
Sektor Pariwisata yang menjadi andalan Kabupaten Samosir mendapat kritikan tajam dari Ketua DPRD Samosir, Rismawati Simarmata.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD lewat sambutannya pada sidang paripurna pengambilan keputusan berupa rekomendasi terhadap LKPJ Bupati Samosir TA 2017, Senin (4/6/2018).
Kritik ditandai dengan membandingkan data kenaikan wisatawan, dengan pajak dan restribusi sebagai pendapatan asli daerah (PAD) yang diperoleh Dinas Pariwisata Pemkab Samosir.
Risma menjelaskan, laporan Dinas Pariwisata terkait kenaikan tingkat kunjungan wisata 190.728 di tahun 2016, menjadi 278.059 ditahun 2017. Namun hasilnya, kurang relevan dengan besaran penghasilan retribusi maupun pajak yang diterima Pemkab Samosir.
“Pada 2017 proyeksi pajak hotel, restoran, hiburan dan yang berhubungan dengan kepariwisataan sebesar Rp 4,7 milyar,” tandas politisi PDIP itu.
Dengan demikian, sesuai hitungan matematisnya, jika seorang wisatawan menghabiskan uang Rp.250 ribu saja, dikali 10 persen retribusi akan menghasilkan Rp. 6,9 Milyar.
“Anilisa itu dengan standar para wisatawan menghabiskan uangnya sesikit sekali dan wisatawan dalam negeri,” beber Rismawati.
Ditambahkannya pada paripurna yang berlangsung sampai pukul 19.00 Wib malam itu, kalau jumlah wisatawan itu realistis, tentu besaran reteibusi pajak sektor kepariwisataan harus lebih besar.
Maka menurutnya, perlu dikaji agar perbandingan tingkat kunjungan wisatawan yang kenaikannya signifikan itu, berbanding lurus dengan PAD.
Penulis : Robin Nainggolan
Discussion about this post