SBNpro – Simalungun
Bupati Simalungun, JR Saragih meneteskan air mata saat datang ke rumah Sunaryo (52), peyandang distabilitas yang tinggal di Jalan Siantar-Parapat, Nagori Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Selasa (27/2/2018).
Saat memberikan bantuan kepada keluarga bapak empat orang anak itu, JR Saragih teringat masa saat dirinya harus bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.
“Waktu saya masih kecil, bapak saya sudah meninggal. Saya menjadi tukang semir sepatu dan kernet mobil untuk bisa makan dan bertahan hidup. Maka dari itu, setelah apa yang diunggah warga tetangga anak ini di you tube yang menjadi harapannya, saya langsung datang untuk memberikan semangat baru buat mereka,” ungkapnya.
“Pertama kami keluarga memberikan bantuan kepada keluarga Sunaryo yang membutuhkan uluran tangan untuk biaya hidup sehari-harinya. Kemudian, memberikan uang kontrak selama lima tahun, memperbaiki kamar mandi rumah dan memasukan air ke rumah keluarga tersebut. Selama ini, keluarga ini tidak memiliki kamar mandi yang layak, dan air harus menyelang dari tetangga,” bebernya.
Menurut JR Saragih, bantuan tersebut khususnya untuk anak-anak Pak Sunaryo yang merupakan generasi penerus bangsa. Harapan kita anak-anak tersebut menjadi anak yang berhasil untuk keluarga dan masyarakat.
Selanjutnya, bantuan Pemkab Simalungun diberikan kepada keluarga Sunaryo Rp 2 juta setiap bulannya. Uang tersebut akan langsung ditransfer ke rekening Sunaryo untuk biaya anak-anaknya.
“Kalau sekolah anak-anak ini semua gratis. Bantuan-bantuan baju juga akan diberikan kepada mereka,” katanya.
“Memang alamat KTP Pak Sunaryo bukan di Kabupaten Simalungun ini, makanya kita mintakan kepada Pangulu dan Camat untuk dibuatkan surat domisili keluarga Pak Sunaryo. Walaupun KTP nya bukan Simalungun, tapi anak-anak ini yang harus kita lihat sebagai generasi bangsa,” ungkapnya.
Lanjut pemilik nama asli Jopinus Ramli Saragih ini, ibu dari anak-anak tersebut supaya tergerak hatinya pulang ke rumah untuk membesarkan anak-anaknya.
Kasihan anak-anak ini. Kita tidak tahu ke depan, apakah anak-anak ini kemungkinan menjadi bupati, kapolda dan TNI, makanya kita harus peduli dengan nasib para generasi bangsa ini,” tukasnya.
Saya himbau kepada masyarakat tolong diperhatikan anak-anak ini, apa yang bisa dibuat dan diperhatikan. Kalau tidak bisa memberikan apa-apa, miniman memberikan kasih sayang.
Menurut JR, ketika melihat anak itu menyampaikan harapannya yang diunggah di you tube, ia langsung tergerak hatinya. JR mengaku sudah pernah mengalami seperti yang anak-anak itu alami.
Kepada wartawan, Sunaryo, mengutarakan, ia memiliki empat orang anak dari istrinya Imelda Inawati boru Hutabarat. Anak pertama, Ripka (9) kelas 3 SD, Novita (8) kelas 3 SD, Ganteng (5) dan Kristen (3). Sejak lahir 20 Juni 1965 lalu, Sunaryo mengalami cacat tidak memiliki tangan kiri.
Namun, hal itu tidak mematahkan semangat juangnya untuk bisa bertahan hidup sebagaimana layaknya.
“Sejak lajang, saya sudah bisa memperbaiki televisi (TV) dan parabola. Dan pekerjaan itu yang saya lakoni sampai sekarang ini,” bebernya.
Menurutnya, dengan memperbaiki TV, ia tidak sanggup membiaya anak-anaknya. Apalagi kondisinya yang saat ini yang ditinggal istrinya yang tidak tahu dimana rimbanya.
“Sejak bulan Mei tahun lalu istri saya kabur. Sepertinya dia tidak tahan dengan kondisi ekonomi kami yang seperti ini,” katanya.
Dengan kedatangan JR Saragih, lanjut Sunaryo, ia memiliki semangat baru untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya.
“Terima kasih Pak JR. Bapak peduli dengan kami. Semoga Tuhan memberkati keluarga Pak JR, dan Tuhan menjadikan Pak JR pemimpin yang amanah di Sumatera Utara ini,” tukasnya.
Penulis : Rendi
Editor : Purba
Discussion about this post