SBNpro.com
Sabtu, Mei 10, 2025
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
Home Kolom

Facebook Diantara Hujatan dan Prasangka

SBNPro.com by SBNPro.com
17/10/2018
A A
51
SHARES
111
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh
Mamah Helohs

Meski dilandasi dengan data yang jelas, menjadi objek hujatan itu cukup menyakitkan. Sehingga menjadi sangat menyakitkan, bila hujatan berupa prasangka tanpa dilandasi data.

Kini, hujatan berupa prasangka semakin banyak ditemukan di media sosial (medsos). Terutama melalui facebook (FB). Lewat FB, hujatan atau prasangka itu tak jarang dialamatkan ke pemerintah.

Dari sejumlah pemilik akun FB yang diketahui merupakan warga Kota Siantar, tidak sedikit ketika “ber-FB”, baik melalui status maupun komentar, cendrung tidak mengkritik, melainkan berprasangka.

Kenapa disebut berprasangka dan bukan mengkritik? Sebab, hal yang disajikan di status dan kolom komentar di FB, “lahir” tanpa analisa serta evaluasi terhadap data dan fakta.

Padahal menganalisa maupun mengevaluasi data dan fakta, dapat meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi dan dapat menjadi perbaikan terhadap suatu pekerjaan.

Namun praktik yang tersaji pada sejumlah akun FB, berupa kesimpulan terhadap suatu objek, tanpa mengetahui data dan fakta yang jelas. Sehingga hasilnya sangat menyesakkan hati.

Pada kesempatan ini, penulis coba memaparkan faktor yang menyebabkan timbulnya prasangka (baron dan byrne). Dalam hal ini, ada 4 faktor yang menyebabkannya.

Faktor pertama, konflik antar kelompok secara langsung. Di jelaskan dalam teori kelompok realistis, hal ini karena adanya kompetisi dalam mendapatkan kekuasaan atau mendapatkan sumber daya yang terbatas.

Faktor kedua adalah pengalaman belajar pada masa awal perkembangan. Dari teori belajar sosial, sesorang berprasangka karena lingkungan atau kelompoknya telah mempersiapkannya untuk berprasangka.

Faktor ketiga disebut dalam teori kategori sosial. Yakni, individu membagi dunia sosialnya menjadi dua kategori ekstrim yang saling terpisah. Ada kecendrungan seseorang akan meletakkan objek dan manusia ke dalam kelompok.

Serta faktor keempat, adalah faktor kognisi (pemikiran) sosial, bagaimana individu berfikir tentang individu lain dan adanya keseragaman dari kelompok luar. Faktor ini yang berkontribusi adalah korelasi ilusif.

Beranjak dari keempat faktor itu, didapati kesimpulan, prasangka adalah bagian dari sifat manusia yang akan tetap ada. Namun membiarkan prasangka begitu saja sama dengan membiarkan diskriminasi terjadi, yang dengan sendirinya akan melahirkan perpecahan dan konflik. Sehingga, sering pula prasangka merupakan sikap sementara. Sedangkan diskriminasi merupakan tindakan.

Kemudian, mengutip status seorang teman di akun FB-nya, dapat pula ditambahkan satu faktor aplikatif lainnya. Seperti, “menunggu telepon atau panggilan”. Dengan kata lain, prasangka sengaja dilontarkan agar mendapat perhatian, dan ujung-ujungnya menguntungkan.

Tulisan ini tidak bermaksud ditujukan pada seseorang atau pada suatu kelompok. Karena itu sama saja artinya penulis juga berprasangka. Tapi lebih untuk membuka cakrawala berfikir untuk menghilangkan prasangka dan mengendepankan kritik., mengedepankan evaluasi dan analisa, daripada menduga, menuduh dan menyalahkan.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk menjauhkan prasangka dalam sebuah objek? Atau terhadap individu atau kelompok lain?

Berbagai teori psikologi mengemukakan solusinya, antara lain dengan memperbaiki kondisi sosial ekonomi, membuka kesempatan belajar, menghilangkan strata dalam sifat keduniawian dan mengembangkan sikap terbuka dan lapang dada.

Tiga solusi awal tentunya merupakan tugas besar yang harus diambil oleh pemimpin . Sedangkan sikap terbuka dan lapang dada bisa dimulai dari setiap individu dan kelompok, dengan selalu menjalin komunikasi, melalui pemahaman timbal balik. (**)

Share20Tweet13Send

Related Posts

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

08/05/2025

SBNpro - Siantar Gara-gara Odong-odong beroperasi di Kota Pematangsiantar tanpa mematuhi aturan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo...

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

29/04/2025

SBNpro - Siantar Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) kerap menemukan mie berformalim saat kembali menggelar razia di Kota...

Perkuat Rasa Kebersamaan, Anggota DPRD Sumut Hefriansyah Gelar Halal Bi Halal

Perkuat Rasa Kebersamaan, Anggota DPRD Sumut Hefriansyah Gelar Halal Bi Halal

20/04/2025

SBNpro - Siantar Salah satunya, untuk memperkuat rasa kebersamaan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) dari Dapil...

Miliki Prestasi, Musa Rajeksah Layak Pimpin Kembali DPD Partai Golkar Sumut

Miliki Prestasi, Musa Rajeksah Layak Pimpin Kembali DPD Partai Golkar Sumut

19/04/2025

SBNpro - Siantar Wakil Ketua DPD Partai Golkar Pematangsiantar yang juga Ketua DPK Kosgoro 57 Pematangsiantar, Hendra PH Pardede berharap...

Fokus Desak DPRD Siantar Tuntaskan Kasus Etik Melibatkan Robin Manurung

Fokus Desak DPRD Siantar Tuntaskan Kasus Etik Melibatkan Robin Manurung

18/04/2025

SBNpro - Siantar Forum Komunikasi Alumni Universitas Simalungun (Fokus) desak Pimpinan DPRD Pematangsiantar menuntaskan kasus etik Anggota DPRD Pematangsiantar Robin...

Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan

Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan

27/03/2025

Oleh Dhev Fretes Bakkara (Fotografer/Jurnalis) Di tengah kekecewaan terhadap kondisi bangsa saat ini, sering kali kita mendengar ungkapan "Enak zaman...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

  • Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

    Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

    79 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Freddy Damanik, Satu-satunya Kader Gerindra yang Jadi Balon Walikota Siantar

    345 shares
    Share 138 Tweet 86
  • Presiden Lantik Anton-Benny sebagai Bupati dan Wakil Bupati Simalungun Periode 2025-2030

    94 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Studio 21 Siantar, Selain Rawan Narkoba, Gedungnya Langgar UU Penataan Ruang

    261 shares
    Share 104 Tweet 65
  • Anak Nyaris Jatuh dari Lantai 4 Diselamatkan “Spiderman”, Sang Ayah Malah Bermain Pokemon Go

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Kerugian Rp 4,4 M, Jaksa Penjarakan 3 Tersangka Korupsi Pembangunan Gedung Telkom Siantar

    368 shares
    Share 147 Tweet 92
  • Keranjang Bambu, Kerajinan Khas dari Simalungun

    1396 shares
    Share 558 Tweet 349
SBNpro.com

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba

Navigate Site

  • Redaksi
  • Privacy
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba