SBNpro.com
Rabu, November 19, 2025
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
Home Kolom

Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan

SBNPro.com by SBNPro.com
27/03/2025
A A
Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan
82
SHARES
179
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp
ADVERTISEMENT

Oleh
Dhev Fretes Bakkara (Fotografer/Jurnalis)

Di tengah kekecewaan terhadap kondisi bangsa saat ini, sering kali kita mendengar ungkapan “Enak zaman gue to?”, seolah-olah Orde Baru adalah puncak kejayaan yang harus dirindukan.

Nostalgia seperti itu, kerap dipicu oleh ingatan akan harga kebutuhan pokok yang stabil, pembangunan yang tampak nyata, dan situasi yang terlihat lebih tertib. Namun, benarkah semua itu seindah yang dikenang?

“Enak zaman gue to?” Tapi enak untuk siapa?

Mereka yang hidup dalam kepatuhan mungkin merasakan ketenangan, tetapi bagaimana dengan mereka yang bersuara? Bagaimana dengan para aktivis yang diculik dan tak pernah kembali?

Bagaimana dengan media yang dibredel, mahasiswa yang ditindas, dan masyarakat yang hanya boleh bicara sesuai kehendak penguasa?

“Enak zaman gue to?” Tapi dengan harga berapa?

Kemakmuran Orde Baru bukanlah hasil dari kemandirian ekonomi, melainkan dari utang luar negeri yang menggunung dan eksploitasi sumber daya alam yang menguntungkan segelintir elite.

Struktur ekonomi yang dibangun bukan untuk kesejahteraan jangka panjang, melainkan untuk mempertahankan kekuasaan. Ketika krisis ekonomi 1997 melanda, ilusi kemakmuran itu runtuh, meninggalkan kehancuran yang membuktikan betapa rapuhnya sistem yang mereka bangun.

“Enak zaman gue to?” Tapi apa artinya tanpa kebebasan?

Ketertiban yang dibanggakan pada masa itu bukanlah hasil dari keadilan, melainkan dari represi. Kebebasan berbicara dianggap ancaman, kritik dipandang sebagai makar, dan demokrasi hanyalah bayangan yang tak pernah diberi ruang untuk tumbuh.

Negara yang kuat bukanlah negara yang membungkam rakyatnya. Melainkan negara yang memberi mereka ruang untuk berpikir, berbicara, dan menentukan masa depan.

Kini, di era reformasi, kita memang menghadapi tantangan besar. Korupsi masih merajalela, ketimpangan masih terasa, dan demokrasi masih sering diuji. Tetapi setidaknya, kita memiliki peluang untuk memperbaiki, untuk membangun bangsa tanpa ketakutan, dan untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar.

Sejarah bukan hanya kenangan, tetapi pelajaran. Jika kita buta terhadap masa lalu, kita akan kembali mengulang kesalahan yang sama. Bangsa yang besar bukanlah yang hidup dalam romantisme masa lalu. Melainkan yang berani melangkah maju dengan keadilan, kebebasan, dan kesadaran sebagai pondasinya. (*)

 

Tags: demokrasiEnak zaman gue tokebebasanorde baruSoehartotirani
Share33Tweet21Send

Related Posts

Pidana Kerja Sosial Diberlakukan, Wali Kota Siantar Teken MoU dengan Kejari

Pidana Kerja Sosial Diberlakukan, Wali Kota Siantar Teken MoU dengan Kejari

18/11/2025

SBNpro - Siantar Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama kepala daerah se-Sumatera Utara (Sumut) teken MoU (Perjanjian Kerjasama)...

Pemerintah pusat potong sumber pendapatan daerah melalui pemotongan transfer keuangan daerah (TKD). Dampaknya, pendapatan pada APBD Kota Pematangsiantar Tahun 2026 bakal berkurang Rp190 miliar.

Pendapatan Siantar Dipotong Rp190 Miliar, Ketua DPRD Minta Wali Kota Berinovasi

17/11/2025

SBNpro - Siantar Pemerintah pusat potong sumber pendapatan daerah melalui pemotongan transfer keuangan daerah (TKD). Dampaknya, pendapatan pada APBD Kota...

Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Herlina berharap bilal mayit meng-upgrade (tingkatkan kualitas, pengetahuan, dan keterampilan) diri. Sehingga mampu melaksanakan kewajiban Fardhu Kifayah dengan baik dan benar.

Wakil Wali Kota Siantar Harapkan Bilal Mayit Meng-upgrade Diri

17/11/2025

SBNpro - Siantar Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Herlina berharap bilal mayit meng-upgrade (tingkatkan kualitas, pengetahuan, dan keterampilan) diri. Sehingga mampu...

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama Ketua TP PKK Liswati Wesly Silalahi hadiri Konferensi Kota Toleran di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu 15 Nopember 2025.

Wesly Hadiri Konferensi Kota Toleran di Singkawang

16/11/2025

SBNpro - Singkawang Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama Ketua TP PKK Liswati Wesly Silalahi hadiri Konferensi Kota...

SBNpro - Siantar Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rony Situmorang, menanggapi pernyataan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Pematangsiantar, Arri Sembiring, terkait pembangunan Gedung IV Pasar Horas.

Tanggapi Bantahan BPKPD, Rony Situmorang Minta Pemko Siantar Fokus Ajukan Permohonan ke Pemprovsu

05/11/2025

SBNpro - Siantar Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Rony Situmorang, tanggapi bantahan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD)...

Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan (PDIP) se-Kota Pematangsiantar berkumpul di warung kopi, Jalan SM Raja, Kelurahan Naga Huta, Kecamatan Siantar Marimbun, Pematangsiantar, Selasa 28 Oktober 2025.

8 PAC Solid, Tudingan Timbul Tidak Pantas Pimpin PDIP Siantar, Menyesatkan

28/10/2025

SBNpro - Siantar Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan (PDIP) se-Kota Pematangsiantar berkumpul di warung kopi, Jalan SM Raja, Kelurahan...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

    SBNpro.com

    © 2017-2024 SBN Pro

    rotasi barak berita hari ini danau toba

    Navigate Site

    • Redaksi
    • Privacy
    • Pedoman

    Follow Us

    No Result
    View All Result
    • SIANTAR
    • SIMALUNGUN
    • SUMUT
    • NASIONAL
    • KOLOM
    • KESEHATAN
    • KOMUNITAS
    • TEKNOLOGI
    • VIDEO

    © 2017-2024 SBN Pro

    rotasi barak berita hari ini danau toba