SBNpro.com
Senin, Juni 16, 2025
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO
ADVERTISEMENT
Home Kolom

Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan

SBNPro.com by SBNPro.com
27/03/2025
A A
Enak Zaman Gue To? Ilusi Kemakmuran dan Luka yang Terlupakan
82
SHARES
179
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh
Dhev Fretes Bakkara (Fotografer/Jurnalis)

Di tengah kekecewaan terhadap kondisi bangsa saat ini, sering kali kita mendengar ungkapan “Enak zaman gue to?”, seolah-olah Orde Baru adalah puncak kejayaan yang harus dirindukan.

Nostalgia seperti itu, kerap dipicu oleh ingatan akan harga kebutuhan pokok yang stabil, pembangunan yang tampak nyata, dan situasi yang terlihat lebih tertib. Namun, benarkah semua itu seindah yang dikenang?

“Enak zaman gue to?” Tapi enak untuk siapa?

Mereka yang hidup dalam kepatuhan mungkin merasakan ketenangan, tetapi bagaimana dengan mereka yang bersuara? Bagaimana dengan para aktivis yang diculik dan tak pernah kembali?

Bagaimana dengan media yang dibredel, mahasiswa yang ditindas, dan masyarakat yang hanya boleh bicara sesuai kehendak penguasa?

“Enak zaman gue to?” Tapi dengan harga berapa?

Kemakmuran Orde Baru bukanlah hasil dari kemandirian ekonomi, melainkan dari utang luar negeri yang menggunung dan eksploitasi sumber daya alam yang menguntungkan segelintir elite.

Struktur ekonomi yang dibangun bukan untuk kesejahteraan jangka panjang, melainkan untuk mempertahankan kekuasaan. Ketika krisis ekonomi 1997 melanda, ilusi kemakmuran itu runtuh, meninggalkan kehancuran yang membuktikan betapa rapuhnya sistem yang mereka bangun.

“Enak zaman gue to?” Tapi apa artinya tanpa kebebasan?

Ketertiban yang dibanggakan pada masa itu bukanlah hasil dari keadilan, melainkan dari represi. Kebebasan berbicara dianggap ancaman, kritik dipandang sebagai makar, dan demokrasi hanyalah bayangan yang tak pernah diberi ruang untuk tumbuh.

Negara yang kuat bukanlah negara yang membungkam rakyatnya. Melainkan negara yang memberi mereka ruang untuk berpikir, berbicara, dan menentukan masa depan.

Kini, di era reformasi, kita memang menghadapi tantangan besar. Korupsi masih merajalela, ketimpangan masih terasa, dan demokrasi masih sering diuji. Tetapi setidaknya, kita memiliki peluang untuk memperbaiki, untuk membangun bangsa tanpa ketakutan, dan untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar.

Sejarah bukan hanya kenangan, tetapi pelajaran. Jika kita buta terhadap masa lalu, kita akan kembali mengulang kesalahan yang sama. Bangsa yang besar bukanlah yang hidup dalam romantisme masa lalu. Melainkan yang berani melangkah maju dengan keadilan, kebebasan, dan kesadaran sebagai pondasinya. (*)

 

Tags: demokrasiEnak zaman gue tokebebasanorde baruSoehartotirani
Share33Tweet21Send

Related Posts

Dana dari Bank Sumut, Gedung IV Pasar Horas Segera Dibangun

Dana dari Bank Sumut, Gedung IV Pasar Horas Segera Dibangun

15/06/2025

­SBNpro - Siantar Kehadiran Gubsu (Gubernur Sumatera Utara) Bobby Nasution di Pasar Horas membawa angin segar. Gedung IV Pasar Horas...

Dinsos P3A Pematangsiantar Gelar Razia, 8 Gepeng Terjaring

Dinsos P3A Pematangsiantar Gelar Razia, 8 Gepeng Terjaring

14/06/2025

SBNpro - Siantar Tertibkan keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng), serta ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), Dinsos (Dinas Sosial) P3A (Pemberdayaan...

Pedagang Pasar Horas Pecah

Pedagang Pasar Horas Pecah

13/06/2025

SBNpro - Siantar Pedagang Pasar Horas pecah. Demo (unjuk rasa) KP2H (Komunitas Pedagang Pasar Horas) ditentang sejumlah pedagang Pasar Horas...

Tidak Becus Awasi Proyek Telkom Siantar, Jaksa Tetapkan Pengawas Sebagai Tersangka

15/05/2025

SBNpro - Siantar Jaksa pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar tetapkan Safnil Wizar (SW) selaku pengawas proyek pembangunan Balei (Gedung) Merah...

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

08/05/2025

SBNpro - Siantar Gara-gara Odong-odong beroperasi di Kota Pematangsiantar tanpa mematuhi aturan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo...

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

29/04/2025

SBNpro - Siantar Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) kerap menemukan mie berformalim saat kembali menggelar razia di Kota...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

  • Dinsos P3A Pematangsiantar Gelar Razia, 8 Gepeng Terjaring

    Dinsos P3A Pematangsiantar Gelar Razia, 8 Gepeng Terjaring

    464 shares
    Share 186 Tweet 116
  • Pedagang Pasar Horas Pecah

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Tidak Becus Awasi Proyek Telkom Siantar, Jaksa Tetapkan Pengawas Sebagai Tersangka

    191 shares
    Share 76 Tweet 48
  • Pemilik Pabrik Mie Berformalin Kabur Saat BBPOM Gelar Razia di Siantar

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
  • Simalungun Berduka, Camat Pamatang Silimakuta Meninggal Dunia

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Freddy Damanik, Satu-satunya Kader Gerindra yang Jadi Balon Walikota Siantar

    425 shares
    Share 170 Tweet 106
  • Odong-odong Dinilai Mengancam Keselamatan, Kapolri Digugat ke PN Siantar

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
SBNpro.com

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba

Navigate Site

  • Redaksi
  • Privacy
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • SIANTAR
  • SIMALUNGUN
  • SUMUT
  • NASIONAL
  • KOLOM
  • KESEHATAN
  • KOMUNITAS
  • TEKNOLOGI
  • VIDEO

© 2017-2024 SBN Pro

rotasi barak berita hari ini danau toba