SBNpro – Siantar
Hingga tadi malam, link berita https://pematangsiantar.bawaslu.go.id/pdip-menang-di-siantar-menyusul-golkar-nasdem-dan-hanura/ di situs Bawaslu Kota Siantar masih bisa dibuka.
Namun hari ini, Jumat (26/04/2019), link berisi informasi kemenangan PDIP disusul Golkar, Nasdem dan Hanura itu sudah tak lagi bisa dibuka. Ketika link itu dibuka, yang muncul pemberitahuan error 404. Diduga berita tersebut telah dihapus.
Saat hal ini dipertanyakan, Komisioner Bawaslu Kota Siantar, Junita Lila Sinaga tidak secara jelas menginformasikannya. Menurutnya, yang berhak menyampaikan tanggapan terhadap hal itu adalah komisioner lainnya, M Syafii Siregar.
Junita Lila beralasan, ia membidangi data dan informasi. Sedangkan komisioner Bawaslu Siantar yang berhak menyampaikan tanggapan adalah komisioner yang membidangi pengawasan, humas dan hubungan antar lembaga.
Pun begitu, Junita Lila Sinaga mengatakan, informasi yang dimuat dalam pemberitaan itu berdasarkan salinan formulir C1. Dimana salinan formulir C1 itu diterima Panwas TPS dari KPPS, kemudian disampaikan ke Panwas Kecamatan. Serta kemudian diterima Bawaslu Kota Siantar dari Panwas Kecamatan.
Lebih lanjut Junita Lila mengatakan, informasi yang disajikan di situs Bawaslu Siantar itu belum pasti akurasinya. Dan seharusnya informasi itu hanya untuk kebutuhan internal. Yang fungsinya untuk melakukan tugas pengawasan disaat rekapitulasi di kecamatan maupun di KPU Kota Siantar.
Dikatakan belum pasti akurasinya, karena sangat memungkinkan, lanjut Junita Lila, terjadi perbedaan salinan formulir C1 yang dimiliki saksi peserta pemilu dengan milik Bawaslu beserta jajarannya dan KPU beserta jajarannya. Sehingga harus disesuaikan dengan C1 Plano.
“Itu masih berdasarkan C1 salinan yang kita dapat dari kecamatan. Kemarin, mekanismenya, kita dapat C1 dari Pengawas TPS lewat Pengawas Kecamatan. Itu hanya informasi atau data awal, yang akan kami gunakan sebagai data pada saat rekap, belum dapat dijadikan acuan,” paparnya.
Sementara, saat M Syafii dikonfirmasi wartawan lewat pesan Whatsapp (WA) terkait dugaan penghapusan informasi tersebut, hingga saat ini belum ditanggapi.
Editor : Purba
Discussion about this post