SBNpro – Siantar
Judika gagal tampil (manggung) di lapangan Haji Adam Malik, Kota Siantar, Minggu (07/10/2018). Ribuan pengunjung-pun dibuat kecewa karena itu.
Sejak siang, ribuan warga (penikmat hiburan musik) telah memenuhi lapangan Haji Adam Malik, untuk menanti Judika tampil membawakan sejumlah lagu.
Namun penantian warga itu tak menjadi nyata, karena izin yang diberikan Pemko Siantar kepada panitia dipermasalahkan. Ditambah lagi, sejumlah warga yang sebagian berprofesi sebagai wartawan turut melakukan aksi protes.
Siang tadi, tampak kru Judika hendak melakukan “cek sound”. Hanya saja, begitu upaya “cek sound” baru saja dimulai, tampak petugas Sat Pol PP meminta untuk tidak menggunakan alat musik.
Tak lama kemudian, untuk kedua kalinya kru Judika hendak melakukan “cek sound”. Hanya saja, lagi-lagi hal itu tidak dapat dilakukan kru Judika.
Malah, untuk naik ke panggung-pun, kru Judika tersebut tidak diperkenankan sejumlah warga yang sebagiannya berprofesi sebagai wartawan. Padahal ketika itu, Judika disebut, berada didalam mobil yang parkir didekat panggung.
Sebagaimana diketahui, kehadiran Judika di lapangan Haji Adam Malik Kota Siantar, merupakan rangkaian kegiatan turnamen catur (Gala Emas Catur) di Kota Siantar.
Turnamen catur itu digelar oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), yang disponsori perusahaan rokok “Galan”.
Pada kegiatan itu, Judika diplot untuk mengisi hiburan, dengan harapan, penampilan Judika dapat menambah kemeriahaan acara perlombaan.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Ketua KONI Kota Siantar, Jayadi Sagala menyampaikan permintaan maaf kepada ribuan warga yang memadati lapangan Adam Malik.
“Kami dari panitia, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Jayadi Sagala, didampingi Kabag Ops Polres Kota Siantar, Kompol Mahyu. Permintaan maaf tersebut direspon dengan teriakan kecewa dari penonton.
“Dengar dulu, dengar dulu. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena apa? Kami tadi menganalisa, bahwa situasi tidak kondusif. Kami dari panitia minta maaf,” sambung Jayadi dari atas pentas.
Editor : Purba
Discussion about this post