SBNpro – Siantar.
Aksi demo makzulkan atau lengserkan Walikota Siantar, Hefriansyah SE MM yang dinilai telah menista etnis Simalungun, kembali bergulir. Senin (30/04/18).
“Hari ini, kami kembali turun ke jalan. Kenapa kami harus turun lagi ke jalan? Itu karena DPRD Kota Siantar tidak serius bekerja. Kami bukannya tidak punya pekerjaan,” cecar orator demo.
Orator lainnya, setelah bergeser dari titik kumpulnya, tidak lupa meminta maaf kepada seluruh masyarakat pengguna jalan yabg merasa terganggu atas aksi demo yang mereka lakukan.
“Mohon maaf kepada seluruh pengguna jalan. Kami bukan tidak punya pekerjaan. Ini adalah bentuk perlawanan kami kepada penista suku Simalungun,” cecar sang orator dari atas mobil pick up yang mengusung alat pengeras suara.
Sesampainya di depan Balai Kota Jalan Merdeka, tempat Walikota Siantar berkantor, sang orator demo menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin melintas dari kantor tersebut, bukan ingin menemui Walikota.
“Kami di sini hanya melintas, kami tidak mau bertemu dengan walikota penista budaya simalungun. Kami mau ke DPRD untuk mendesak agar Hefriansyah dimakzulkan,” cecar sang orator yang kemudian mengarahkan massanya meninggalkan Balai Kota.
Namun tak lama kemudian, ketika massa baru bergeser sekitar 50 meter dari Balai Kota, tiba-tiba aksi demo nyaris ricuh. Sempat terjadi aksi dorong diantara pendemo dengan pihak Kepolisian yang melakukan pengamanan aksi demo.
Beruntung aksi saling dorong antara massa pendemo dengan pihak Kepolisian itu tidak berlangsung lama, sehingga tidak mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas yang berkepanjangan di ruas jalan inti kota tersebut. (*)
Discussion about this post