SBNpro.com
  • Redaksi
  • Privacy
  • Pedoman
Minggu, Februari 28, 2021
  • Login
  • Siantar
  • Simalungun
  • Sumut
  • Nasional
  • Olahraga
  • Kolom
  • Lainnya
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Teknologi
    • Video
    • Wisata Kuliner
No Result
View All Result
SBNpro.com
No Result
View All Result
SBNpro.com
Home Siantar

Banjir Bandang di Siantar – Simalungun Diduga Karena Penebangan Hutan, Warga Kesulitan Air Minum

Januari 13, 2021
Banjir Bandang di Siantar – Simalungun Diduga Karena Penebangan Hutan, Warga Kesulitan Air Minum
Share on FacebookShare on Twitter

 

SBNpro – Simalungun

Banjir bandang di Siantar – Simalungun, Senin malam (11/01/2021) diduga karena penebangan hutan dikawasan hulu sungai Bahkora dan Bahbolon. Dugaan itu muncul, seiring banyaknya kayu gelondongan (bekas tebang pohon) yang turut terbawa arus air sungai ketika banjir melanda.

Kayu gelondongan itu sangat banyak ditemukan sangkut dibawah jembatan sungai Bahkora di Huta Parsaguan, Nagori (Desa) Simpang Raya, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Gelondongan kayu itu menghambat aliran air. Serta, juga diduga menghantam pipa distribusi air milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Uli Kota Siantar. Tampak pipa distribusi air tersebut putus, dan terdampar dipinggir sungai Bahkora.

Sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (13/01/2021), warga Parsaguan masih melakukan pembersihan kayu gelondongan yang ada di bawah jembatan. “Semalam kayunya tinggi. Menggunung. Semalam sudah diangkati dari sini. Kayunya bekas tebangan pohon,” ujar Carles Siahaan, warga Parsaguan.

Pantaun SBNpro.com, warga Parsaguan bergotong-royong membersihkan kayu gelondongan dan sampah dari sungai Bahkora, dengan menggunakan gergaji mesin. “Kayunya dari ataslah,” sebut Carles, sembari menduga, asal kayu gelondongan dari daerah Kecamatan Dolok Pardamean.

Disisi lain, tutur Carles, warga Parsaguan ada sekira 200 KK. Seluruhnya terkena dampak dari banjir bandang. Selain karena akses jalan terganggu, akibat sebagian badan jalan tergerus air. Juga karena, warga kesulitan mendapatkan air bersih (air minum), akibat pipa distribusi air milik Perumda Air Minum Tirta Uli, putus. Sehingga warga tidak mendapat pasokan air.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum, warga harus berjalan kaki lebih dari 1 Km, guna mengambil air dari umbul. Atau ke jalan besar Siantar – Raya, tidak jauh dari Simpang Raya. “Ada mata air (umbul), tapi jauhlah. Lebih satu kilo (kilometer). Atau ke Simpang Rayalah,” ucapnya.

Sedangkan untuk mencuci pakaian, kakus dan mandi, terkadang warga memanfaatkan air sungai Bahkora. “Dari sinilah,” ujarnya sembari menunjuk aliran air sungai Bahkora.

Sementara itu, Camat Panei, Rut Hutapea mengatakan, ada tiga titik daerah di Kecamatan Panei yang terkena dampak banjir bandang yang terjadi dua hari lalu. Diantaranya, Huta Parsaguan di Nagori Simpang Raya, Huta Rawang Kobun dan Sabalama di Nagori Rawang Pardomuan Nauli dan Tomuan di Nagori Janggir Leto.

Katanya, cukup banyak dampak yang dirasakan warga karena banjir bandang tersebut. Selain akses jalan yang terputus seperti di Nagori Rawang Pardomuan Nauli yang menyusahkan warga, juga tidak sedikit areal persawahan (padi), ladang dan kolam milik warga yang hancur.

Namun sayang, Camat Panei ini belum mengetahui luas lahan pertanian (sawah dan ladang) yang hancur karena banjir bandang. Begitu pula dengan kolam ikan warga, juga belum diketahui Rut Hutapea berapa jumlahnya yang terkena hantaman banjir bandang. “Untuk (mendata) itu, kami kerja sama dulu dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan),” tuturnya melalui ponsel.

Lebih lanjut dikatakan Rut, untuk kebutuhan air minum warga, pihaknya sudah berkordinasi dengan Perumda Air Minum Tirta Uli. Namun lagi-lagi, Camat ini belum mengetahui kapan perbaikan pipa distribusi air Perumda Air Minum Tirta Uli selesai diperbaiki. Ia mengatakan, kemarin pihak Perumda Air Minum Tirta Uli sudah meninjau lokasi pipa yang putus.

“Sudah ditinjau (Petugas Perumda Air Minum Tirta Uli). Belum tahu kapan bisa normal,” ucap Rut.

Sementara, terkait banyaknya kayu gelondongan yang sangkut dibawah jembatan sungai Bahkora, Rut Hutapea membenarkan, kalau kayu itu berasal dari daerah hulu sungai. Namun ia tidak dapat memastikan kalau kayu itu hasil dari penebangan hutan. “Itu (asal kayu) kiriman dari atas. Dari arah Sipoldas,” ungkapnya.

Editor: Purba

Tags: banjirBanjir bandangkayu gelondonganpenebangan hutansiantarsimalungun
Share240Tweet150Share60Pin54

Related Posts

Tikam MS “Membabi-buta” di Warung Tuak, AM Terancam 20 Tahun Penjara

Tikam MS “Membabi-buta” di Warung Tuak, AM Terancam 20 Tahun Penjara

Februari 28, 2021

  SBNpro - Simalungun Kurang dari 4 jam, aparat Unit Reserse Kriminal Polsek Perdagangan, Resor Simalungun berhasil membekuk AM dari...

Dibalik Misteri Dugaan Pembunuhan Istri Mantan Sekda Siantar

Dibalik Misteri Dugaan Pembunuhan Istri Mantan Sekda Siantar

Februari 28, 2021

  SBNpro - Siantar Kematian Riamsah br Nainggolan (istri mantan Sekda Kota Siantar, Tagor Batubara), Sabtu malam (27/02/2021), masih menyisakan...

Diduga Korban Pembunuhan, Istri Mantan Sekda Siantar Meninggal

Diduga Korban Pembunuhan, Istri Mantan Sekda Siantar Meninggal

Februari 27, 2021

  SBNpro - Siantar Jenazah (mayat) Riamsah br Nainggolan, istri mantan Sekda Kota Siantar ditemukan di gudang dalam rumahnya, Jalan...

Semangat Hinca Panjaitan di Cafe Sihu Siantar, Ada Apa?

Semangat Hinca Panjaitan di Cafe Sihu Siantar, Ada Apa?

Februari 27, 2021

  SBNpro - Siantar Sabtu siang (27/02/2021), politisi Partai Demokrat sekaligus anggota Komisi III DPR-RI Dr Hinca Panjaitan SH tampak...

Perda Bantuan Hukum Warga Miskin Sifatnya Wajib, Kehadirannya Mendesak di Siantar – Simalungun

Perda Bantuan Hukum Warga Miskin Sifatnya Wajib, Kehadirannya Mendesak di Siantar – Simalungun

Februari 27, 2021

  SBNpro - Siantar Tiga Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang ada di Kota Siantar dan Simalungun gelar publik hearing pembentukan...

Keluar dari 10 Besar, Pantauan Kesbang Pol, Toleransi di Siantar Tetap Terjaga

Keluar dari 10 Besar, Pantauan Kesbang Pol, Toleransi di Siantar Tetap Terjaga

Februari 26, 2021

  SBNpro - Siantar Versi Setara Institute, Kota Siantar tidak lagi berada di 10 besar kota paling toleran di Indonesia...

Discussion about this post

TRENDING MINGGU INI

  • Pasca P21, Kajari Siantar Nyatakan Jaksa Peneliti Keliru, Kasus Penistaan Dihentikan

    Pasca P21, Kajari Siantar Nyatakan Jaksa Peneliti Keliru, Kasus Penistaan Dihentikan

    964 shares
    Share 386 Tweet 241
  • Diduga Korban Pembunuhan, Istri Mantan Sekda Siantar Meninggal

    725 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Dibalik Misteri Dugaan Pembunuhan Istri Mantan Sekda Siantar

    719 shares
    Share 288 Tweet 180
  • Kasus Memandikan Jenazah Non Muhrim Seharusnya Dibuktikan di Pengadilan

    631 shares
    Share 252 Tweet 158
  • Tikam MS “Membabi-buta” di Warung Tuak, AM Terancam 20 Tahun Penjara

    594 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Semangat Hinca Panjaitan di Cafe Sihu Siantar, Ada Apa?

    582 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Untuk TPA dan TPU, Pemko Siantar Segera Bebaskan 100 H Lahan Tanjung Pinggir

    581 shares
    Share 232 Tweet 145
SBNpro.com

© 2017 - 2020 SBNPro.com

Navigate Site

  • Redaksi
  • Privacy
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Siantar
  • Simalungun
  • Sumut
  • Nasional
  • Olahraga
  • Kolom
  • Lainnya
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Teknologi
    • Video
    • Wisata Kuliner

© 2017 - 2020 SBNPro.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In