SBNpro – Singkawang
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn bersama Ketua TP PKK Liswati Wesly Silalahi hadiri Konferensi Kota Toleran di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu 15 Nopember 2025.
Konferensi Kota Toleran atau KKT digelar Setara Institute selama 2 hari di Kota Singkawang. Persisnya 15 dan 16 Nopember 2025.
Sabtu malam, Wesly dan Liswati hadiri Welcome Dinner yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Singkawang di Ballroom Swiss Belinn Singkawang.
Di acara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam sambutannya menyampaikan, dirinya atas nama masyarakat dan Pemko Singkawang mengucapkan terima kasih kepada Setara Institute yang sudah mengadakan KKT di Kota Singkawang.
“Menjadi satu kebahagiaan dan kebanggaan serta satu kehormatan bagi kami, Singkawang dijadikan tuan rumah. Tentunya kedatangan bapak/ibu menambah teman, menambah persahabatan, dan tentunya meningkatkan tali silaturahmi kita. Jadi nanti saya ke mana-mana ada temannya,” ucap Tjhai Chui Mie.
Dalam kesempatan tersebut, Tjhai Chui Mie mengatakan, di Singkawang banyak wisata kuliner. Seperti rujak, bubur, dan makanan khas Singkawang lainnya.
“Ada bubur enak di Kota Singkawang, dan macam-macam. Nanti kita coba siapkan. Sehingga bapak/ibu bisa tahu juga kuliner-kuliner kita,” sebut Tjhai.
Lalu, Tjhai Chui Mie memperkenalkan batik Tidayu. “Ya, seperti yang saya pakai, ini adalah batik Tidayu, batik kita. Batik Tidayu singkatan dari Tionghoa Dayak Melayu. Jadi mungkin nanti boleh juga buat oleh-oleh,” ujarnya.
Sementara pada Sabtu siang, tamu dan undangan ikuti kegiatan anjangsana ke sejumlah rumah ibadah yang ada di Kota Singkawang.
KKT yang mengusung tema “Menguatkan Inisiatif dan Kolaborasi Membangun Ekosistem Toleransi”, diikuti kota-kota toleran se-Indonesia, termasuk Kota Pematangsiantar.
KKT diselenggarakan untuk mempromosikan nilai toleransi dan keberagaman di tingkat daerah, sekaligus menjadi ruang berbagi pengalaman serta strategi dalam pengelolaan keberagaman di berbagai kota.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi mengatakan, KKT menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat pembangunan ekosistem kota toleransi.
“Kota Pematangsiantar menempati peringkat lima Indeks Kota Toleran se-Indonesia dan peringkat pertama di Provinsi Sumatera Utara,” paparnya.
Menurut Wesly, di acara KKT, peserta mengikuti anjangsana untuk melihat langsung berbagai situs dan praktik sosial di Kota Singkawang, termasuk keberagaman etnis yang hidup berdampingan secara harmonis.
Pengalaman seperti itu, lanjut Wesly, akan menjadi pengalaman dan pelajaran berharga untuk terus memperkuat toleransi di Kota Pematangsiantar.
“Kita sama-sama berharap peringkat toleransi Kota Pematangsiantar bisa terus meningkat,” tandasnya. (*)








Discussion about this post